Breaking News

Friday, February 8, 2019

Paper Tahapan Pemeriksaan dan Pengambilan Bukti Audit Sistem




TAHAPAN PEMERIKSAAN DAN PENGAMBILAN BUKTI AUDIT SISTEM INFORMASI

BAB I : PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Seiring dengan perkembangan zaman saat ini banyak perusahan yang mengandalkan sistem informasi sebagai pendukung jalannya operasional perusahaan. Sistem informasi hampir selalu dioperasikan oleh sumber daya manusia pada suatu perusahaan sehingga tidak dapat dipisahkan dengan pengoperasian dan kehidupan perusahaan. Sistem informasi merupakan sumber daya strategis dalam suatu perusahaan, untuk mendukung pencapaian visi dan misi perusahaan, maka  pengolaan informasi merupakan kunci dari tercapainya visi dan misi perusahaan tersebut.
Pengendalian (controlling) merupakan salah satu fungsi manajemen dalam mencapai tujuan organisasi, yang merupakan manifestasi dari usaha manajemen untuk mengurangi resiko kerugian dan penyimpangan dalam suatu organisasi. Pengendalian Internal yang efektif merupakan salah satu faktor kuncidalam kesuksesan sebuah organisasi. Dalam pengendalian intern yang efektif, manajemen dan segenap anggota organisasi lainnya akan memiliki tingkat keyakinan yang memadai dalam mencapai tujuan dan sasaran suatu organisasi. Dimana dengan adanya sistem pengendalian intern yang efektif,dapat membantu dalam mencapai tujuan organisasi yang antara lain dalam hal efisiensi, dapat mengurangi resiko kerugian dan dapat menghasilkan suatu laporan keuangan yang baik serta sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku.

TUJUAN
Mengetahui Tahapan Pemeriksaan dan Pengambilan Bukti Audit Sistem Informasi.

RUANG LINGKUP
Sistem informasi.

BAB II : DASAR TEORI/LANDASAN TEORI
ACL(Audit Command Language) merupakan aplikasi yang hanya mampuread-only’, ACL tidak pernah mengubah data dari sumber asli sehingga aman digunakan untuk menganalisis jenis live-data. Keanekaragaman sumber data dan teknologi akses data dan cara mengakses data juga bervariasi dari satu sumber data ke data lain. ACL dapat membaca beberapa sumber data secara langsung dengan mengimpor dan menyalin sumber data sehingga data dapat dianalisis. ACL dirancang khusus untuk menganalisa data dan menghasilkan laporan audit baik untuk pengguna biasa (common/nontechnical users) maupun pengguna ahli (expert users). Dengan menggunakan ACL, pekerjaan auditing akan jauh lebih cepat daripada proses auditing secara manual yang memerlukan waktu sampai berjam-jam bahkan sampai berhari-hari.


BAB III : PEMBAHASAN

Tahap-tahap Audit Sistem Informasi Audit Sistem Informasi dapat dilakukan dengan berbagai macam tahap-tahap. Tahap-tahap audit terdiri dari 5 tahap sebagai berikut :
Tahap Pemeriksaan Pendahuluan. 
Sebelum auditor menentukan sifat dan luas pengujian yang harus dilakukan, auditor harus memahami bisnis auditi (kebijakan, struktur organisasi, dan praktik yang dilakukan). Setelah itu, analisis risiko audit merupakan bagian yang sangat penting. Ini meliputi review atas pengendalian intern. Dalam tahap ini, auditor juga mengidentifikasi aplikasi yang penting dan berusaha untuk memahami pengendalian terhadap transaksi yang diproses oleh aplikasi tersebut. pada tahap ini pula auditor dapat memutuskan apakah audit dapat diteruskan atau mengundurkan diri dari penugasan audit.  
Tahap Pemeriksaan Rinci.
 Pada tahap ini auditnya berupaya mendapatkan informasi lebih mendalam untuk memahami pengendalian yang diterapkan dalam sistem komputer klien. Auditor harus dapat memperkirakan bahwa hasil audit pada akhirnya harus dapat dijadikan sebagai dasar untuk menilai apakah struktur pengendalian intern yang diterapkan dapat dipercaya atau tidak. Kuat atau tidaknya pengendalian tersebut akan menjadi dasar bagi auditor dalam menentukan langkah selanjutnya. 
Tahap Pengujian Kesesuaian.
Dalam tahap ini, dilakukan pemeriksaan secara terinci saldo akun dan transaksi. Informasi yang digunakan berada dalam file data yang biasanya harus diambil menggunakan software CAATTs. Pendekatan basis data menggunakan CAATTs dan pengujian substantif untuk memeriksa integritas data. Dengan kata lain, CAATTs digunakan untuk mengambil data untuk mengetahui integritas dan keandalan data itu sendiri. .
Tahap Pengujian Kebenaran Bukti.
Tujuan pada tahap pengujian kebenaran bukti adalah untuk mendapatkan bukti yang cukup kompeten,. Pada tahap ini, pengujian yang dilakukan adalah (Davis at.all. 1981) :
1.       Mengidentifikasi kesalahan dalam pemrosesan data  
2.       Menilai kualitas data 
3.       Mengidentifikasi ketidakkonsistenan data 
4.       Membandingkan data dengan perhitungan fisik  Konfirmasi data dengan sumber-sumber dari luar perusahaan.
Tahap Penilaian Secara Umum atas Hasil Pengujian.
Pada tahap ini auditor diharapkan telah dapat memberikan penilaian apakah bukti yang diperoleh dapat atau tidak mendukung informasi yang diaudit. Hasil penilaian tersebut akan menjadi dasar bagi auditor untuk menyiapkan pendapatanya dalam laporan auditan. Auditor harus mengintegrasikan hasil proses dalam pendekatan audit yang diterapkan audit yang diterapkan. Audit meliputi struktur pengendalian intern yang diterapkan perusahaan, yang mencakup :

A.                 Pengendalian umum,

B.                  Pengendalian aplikasi, yang terdiri dari :

1.       Pengendalian secara manual,

2.       Pengendalian terhadap output sistem informasi, dan

3.       Pengendalian yang sudah diprogram.



BAB IV : PENUTUP
Dari penjelasan mengenai tahapan pemeriksaan dan pengambilan bukti audit sistem informasi terdapat 5 tahapan yang harus di lalui audit system informasi sebelum laporan akhir audit diberikan.




Read more ...
Designed By VungTauZ.Com