BAB I :
PENDAHULUAN
LATAR
BELAKANG
Seiring dengan
perkembangan zaman saat ini banyak perusahan yang mengandalkan sistem
informasi sebagai pendukung jalannya operasional perusahaan. Sistem informasi hampir selalu dioperasikan oleh sumber daya manusia pada suatu perusahaan sehingga tidak dapat dipisahkan dengan pengoperasian dan
kehidupan perusahaan. Sistem informasi merupakan sumber daya strategis dalam
suatu perusahaan, untuk mendukung pencapaian visi dan misi perusahaan,
maka pengolaan informasi merupakan kunci
dari tercapainya visi dan misi perusahaan tersebut.
Pengendalian (controlling) merupakan salah satu fungsi
manajemen dalam mencapai tujuan organisasi, yang merupakan manifestasi dari usaha manajemen untuk mengurangi resiko kerugian dan
penyimpangan dalam suatu organisasi. Pengendalian Internal yang efektif merupakan salah satu faktor kuncidalam kesuksesan sebuah
organisasi. Dalam pengendalian intern yang efektif, manajemen dan segenap anggota
organisasi lainnya akan memiliki tingkat keyakinan yang memadai dalam mencapai
tujuan dan sasaran suatu organisasi. Dimana dengan adanya sistem pengendalian intern yang efektif,dapat membantu dalam
mencapai tujuan organisasi yang antara lain dalam hal efisiensi, dapat mengurangi
resiko kerugian dan dapat menghasilkan suatu laporan keuangan yang
baik serta
sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku.
TUJUAN
Mengetahui Tahapan Pemeriksaan dan Pengambilan Bukti Audit Sistem
Informasi.
RUANG LINGKUP
Sistem informasi.
BAB II :
DASAR TEORI/LANDASAN TEORI
ACL(Audit Command Language) merupakan aplikasi yang hanya mampu
‘read-only’, ACL tidak pernah
mengubah data dari sumber asli sehingga aman digunakan untuk menganalisis
jenis live-data. Keanekaragaman sumber data dan teknologi akses data dan
cara mengakses data juga bervariasi dari satu sumber data ke data lain.
ACL dapat membaca beberapa sumber data secara langsung dengan mengimpor dan
menyalin sumber data sehingga data dapat dianalisis. ACL dirancang khusus untuk menganalisa data dan
menghasilkan laporan audit baik untuk pengguna biasa (common/nontechnical users) maupun pengguna ahli (expert users). Dengan menggunakan ACL,
pekerjaan auditing akan jauh lebih cepat daripada proses auditing secara manual
yang memerlukan waktu sampai berjam-jam bahkan sampai berhari-hari.
BAB III :
PEMBAHASAN
Tahap-tahap Audit Sistem Informasi Audit Sistem Informasi dapat
dilakukan dengan berbagai macam tahap-tahap. Tahap-tahap audit terdiri dari 5
tahap sebagai berikut :
Tahap
Pemeriksaan Pendahuluan.
Sebelum auditor menentukan sifat dan luas pengujian yang harus
dilakukan, auditor harus memahami bisnis auditi (kebijakan, struktur
organisasi, dan praktik yang dilakukan). Setelah itu, analisis risiko audit merupakan
bagian yang sangat penting. Ini meliputi review atas pengendalian intern. Dalam
tahap ini, auditor juga mengidentifikasi aplikasi yang penting dan berusaha
untuk memahami pengendalian terhadap transaksi yang diproses oleh aplikasi
tersebut. pada tahap ini pula auditor dapat memutuskan apakah audit dapat
diteruskan atau mengundurkan diri dari penugasan audit.
Tahap
Pemeriksaan Rinci.
Pada tahap ini auditnya
berupaya mendapatkan informasi lebih mendalam untuk memahami pengendalian yang
diterapkan dalam sistem komputer klien. Auditor harus dapat memperkirakan bahwa
hasil audit pada akhirnya harus dapat dijadikan sebagai dasar untuk menilai
apakah struktur pengendalian intern yang diterapkan dapat dipercaya atau tidak.
Kuat atau tidaknya pengendalian tersebut akan menjadi dasar bagi auditor dalam
menentukan langkah selanjutnya.
Tahap
Pengujian Kesesuaian.
Dalam tahap ini, dilakukan pemeriksaan secara terinci saldo akun
dan transaksi. Informasi yang digunakan berada dalam file data yang biasanya harus
diambil menggunakan software CAATTs. Pendekatan basis data menggunakan CAATTs
dan pengujian substantif untuk memeriksa integritas data. Dengan kata lain,
CAATTs digunakan untuk mengambil data untuk mengetahui integritas dan keandalan
data itu sendiri. .
Tahap
Pengujian Kebenaran Bukti.
Tujuan pada tahap pengujian kebenaran bukti adalah untuk
mendapatkan bukti yang cukup kompeten,. Pada tahap ini, pengujian yang
dilakukan adalah (Davis at.all. 1981) :
1.
Mengidentifikasi kesalahan dalam pemrosesan data
2.
Menilai kualitas data
3.
Mengidentifikasi ketidakkonsistenan data
4.
Membandingkan data dengan perhitungan fisik Konfirmasi data dengan sumber-sumber dari
luar perusahaan.
Tahap
Penilaian Secara Umum atas Hasil Pengujian.
Pada tahap ini auditor diharapkan telah dapat memberikan penilaian
apakah bukti yang diperoleh dapat atau tidak mendukung informasi yang diaudit.
Hasil penilaian tersebut akan menjadi dasar bagi auditor untuk menyiapkan
pendapatanya dalam laporan auditan. Auditor harus mengintegrasikan hasil proses
dalam pendekatan audit yang diterapkan audit yang diterapkan. Audit meliputi
struktur pengendalian intern yang diterapkan perusahaan, yang mencakup :
A. Pengendalian umum,
B. Pengendalian aplikasi, yang terdiri dari :
1. Pengendalian secara manual,
2. Pengendalian terhadap output sistem informasi, dan
3. Pengendalian yang sudah diprogram.
BAB IV :
PENUTUP
Dari penjelasan mengenai tahapan pemeriksaan dan pengambilan bukti
audit sistem informasi terdapat 5 tahapan yang harus di lalui audit system
informasi sebelum laporan akhir audit diberikan.
No comments:
Post a Comment