Breaking News

Friday, October 12, 2018

Audit Teknologi Sistem Informasi


Audit Teknologi Sistem Informasi


1.      Definisi Audit Teknologi Informasi
Audit Teknologi Informasi adalah sebuah kontrol manajemen dalam sebuah teknologi informasi (TI) yang digunakan untuk menjaga data, integritas data dan beroperasi secara efektif untuk mencapai sebuah tujuan dalam sebuah manajemen organisasi. Audit TI pada umumnya disebut sebagai “Pengolahan Data Otomatis (ADP) Audit”.
Dalam pelaksanaanya, auditor teknologi informasi mengumpulkan bukti-bukti yang memadai melalui berbagai teknik termasuk survey, wawancara, observasi dan review dokumentasi. Satu hal yang unik, bukti-bukti audit yang diambil oleh auditor biasanya mencakup pula bukti elektronik. Biasanya, auditor TI menerapkan teknik audit berbantuan computer, disebut juga dengan CAAT (Computer Aided Auditing Technique).  Teknik ini digunakan untuk menganalisa data, misalnya data transaksi penjualan, pembelian ,transaksi aktivitas persediaan, aktivitas nasabah, dan lain-lain.

2.      Prinsip Audit Teknologi Informasi
Prinsip-prinsip audit ialah,
  • Ketepatan waktu, Proses dan pemrograman akan terus menerus diperiksa untuk mengurangi resiko, kesalahan dan kelemahan, tetapi masih sejalan dengan analisis kekuatan dan fungsional dengan aplikasi serupa.
  • Sumber Keterbukaan, Membutuhkan referensi tentang audit program yang telah dienskripsi, seperti penanganan open source.
  • Elaborateness, Proses Audit harus berorientasi ke standar minimum. Kebutuhan pengetahuan khusus di satu sisi untuk dapat membaca kode pemrograman tentang prosedur yang telah di enskripsi. Komitmen seseorang sebagai auditor adalah kualitas, skala dan efektivitas.
  • Konteks Keuangan, transparansi berkelanjutan membutuhan klarifikasi apakah perangkat lunak telah dikembangkan secara komersial dan didanai.
  • Referensi Ilmiah Perspektif Belajar, setiap audit harus menjelaskan temuan secara rinci. Seorang auditor berperan sebagai mentor, dan auditor dianggap sebagai bagian dari PDCA = Plan-Do-Check-Act).
  • Sastra-Inklusi, Seorang pembaca tidak boleh hanya mengandalkan hasil dari satu review, tetapi juga menilai menurut loop dari sistem manajemen. Maka dalam manajemen membutuhkan reviewer untuk menganalisa masalah lebih lanjut.
  • Pencantuman buku petunjuk dan dokumentasi, langkah selanjutnya adalah melakukan hal tersebut, baik secara manual dan dokumentasi teknis.
  • Mengidentifikasi referensi untuk inovasi, Aplikasi yang memungkinkan pesan offline dan kontak online, sehingga membutuhkan lebih dari 2 fungsi dalam satu aplikasi.

3.      Personaliti Audit Teknologi Informasi
The CISM dan CAP Kredensial adalah dua kredensial keamanan audit terbaru yang ditawarkan oleh ISACA dan ISC.
Sertifikat Professional
  • Certified Information Systems Auditor (CISA)
  • Certified Internal Auditor (CIA)
  • Certified in Risk and Information Systems Control (CRISC)
  • Certification and Accreditation Professional (CAP)
  • Certified Computer Professional (CCP)
  • Certified Information Privacy Professional (CIPP)
  • Certified Information Systems Security Professional (CISSP)
  • Certified Information Security Manager (CISM)
  • Certified Public Accountant (CPA)
  • Certified Internal Controls Auditor (CICA)
  • Forensics Certified Public Accountant (FCPA)
  • Certified Fraud Examiner (CFE)
  • Certified Forensic Accountant (CrFA)
  • Certified Commercial Professional Accountant (CCPA)
  • Certified Accounts Executive (CEA)
  • Certified Professional Internal Auditor (CPIA)
  • Certified Professional Management Auditor (CPMA)
  • Chartered Accountant (CA)
  • Chartered Certified Accountant (ACCA/FCCA)
  • GIAC Certified System & Network Auditor (GSNA)[11]
  • Certified Information Technology Professional (CITP)
  • Certified e-Forensic Accounting Professional] (CFAP)
  • Certified ERP Audit Professional (CEAP)

4.      Manfaat Audit Teknologi Informasi
Manfaat pada saat Implementasi (Pre-Implementation Review)
  • Institusi dapat mengetahui apakah sistem yang telah dibuat sesuai dengan kebutuhan ataupun memenuhi acceptance criteria.
  • Mengetahui apakah pemakai telah siap menggunakan sistem tersebut.
  • Mengetahui apakah outcome sesuai dengan harapan manajemen.
Manfaat setelah sistem live (Post-Implementation Review)
  • Institusi mendapat masukan atas risiko-risiko yang masih yang masih ada dan saran  untuk penanganannya.
  • Masukan-masukan tersebut dimasukkan dalam agenda penyempurnaan sistem, perencanaan strategis, dan anggaran pada periode berikutnya.
  • Bahan untuk perencanaan strategis dan rencana anggaran di masa mendatang.
  • Memberikan reasonable assurance bahwa sistem informasi telah sesuai dengan kebijakan  atau prosedur yang telah ditetapkan.
  • Membantu memastikan bahwa jejak pemeriksaan (audit trail) telah diaktifkan dan dapat  digunakan oleh manajemen, auditor maupun pihak lain yang berwewenang melakukan pemeriksaan.

5.      Tujuan Audit Teknologi Informasi
Tujuan audit teknologi informasi adalah sebagai berikut:
  • Availability, ketersediaan informasi, apakah informasi pada perusahaan dapat menjamin ketersediaan informasi dapat dengan mudah tersedia setiap saat.
  • Confidentiality / kerahasiaan informasi, apakah informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi perusahaan hanya dapat diakses oleh pihak-pihak yang berhak dan memiliki otorisasi.
  • Integrity, apakah informasi yang tersedia akurat, handal, dan tepat waktu.

6.      Jalannya Audit Teknologi Informasi
Berikut adalah  langkah-langkah dalam  melakukan  Audit Teknologi Informasi.
  1. Melakukan perencanaan audit
  2. Mempelajari aset-aset teknologi informasi yang ada di organisasi dan Mengevaluasi Kontrol
  3. Melakukan pengujian dan evaluasi kontrol
  4. Melakukan pelaporan
  5. Mengikuti perkembangan evaluasi pelaporan
  6. Membuat Dokumen Laporan

Sumber :
Rindayn,M.Y.2018. Bigseven Crypto Audit. Jakarta: Sourceforge Projects

No comments:

Post a Comment

Designed By VungTauZ.Com